Diduga Miliki Informasi Sensitif, Mantan Perwira Tinggi Intelijen Arab Saudi Diminta Pulang dari Kanada

0

Ilustrasi keluarga kerajaan Arab Saudi. Foto: FPCI UPH.

Lanskap politik Arab Saudi saat ini mengarah ke rencana diversifikasi ekonominya menjauh dari minyak, dan meliberalisasi batasan-batasan sosial tertentu, yang pada awalnya membuat Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MbS) mendapat respons yang relatif positif dari mitra Saudi di seluruh dunia. Beberapa bahkan mengutipnya sebagai progresif dan modern.

Namun, sejak kudeta istana 2017 yang melibatkan penahanan anggota keluarga kerajaan Saudi dan pembunuhan 2018 atas Jamal Khashoggi, Putra Mahkota MbS tetap waspada terhadap satu tokoh terkemuka yang sejauh ini luput dari genggamannya, Saad al-Jabri. Putra Mahkota MbS percaya bahwa Jabri memiliki informasi sensitif, yang menurut empat orang dalam, mantan petugas keamanan regional, dan diplomat berisikan rincian mengenai transaksi keuangan para bangsawan senior Saudi, transaksi tanah, dan transaksi lainnya yang dilakukan selama 40 tahun Raja Salman memimpin Riyadh. Selain itu, terdapat spekulasi bahwa MbS berusaha untuk memanfaatkan informasi sensitif ini untuk melawan ahli waris takhta Arab Saudi lainnya.

Jabri adalah mantan perwira tinggi intelijen di pemerintah Saudi yang saat ini tinggal di pengasingan di Kanada bersama putranya. Dia mempertahankan hubungan yang kuat dengan Pangeran Muhammad bin Nayef, mantan Putra Mahkota sebelum dia digulingkan oleh MbS dalam kudeta tahun 2017. Beberapa hari setelah penahanan Nayef, pemerintah Saudi menangkap dua anak Jabri di Riyadh, keberadaan mereka saat ini masih tidak diketahui sampai hari ini.

Putra Mahkota MbS baru-baru ini memberikan tekanan pada keluarga Jabri untuk meyakinkan dia agar kembali ke Arab Saudi. Sebelumnya pada tahun 2017, MbS menawarkan agar pembatasan perjalanan anak-anaknya dicabut dengan imbalan kepulangannya ke Arab Saudi. Kerja Jabri yang bagus dalam kontra-terorisme telah membuatnya populer di kalangan politik Barat. Bahkan pemerintah AS telah mengangkat masalah penahanan anak-anak Jabri dengan pimpinan Saudi karena menganggap Jabri sebagai mitra kontra-teror yang kuat. Kanada telah menyatakan keprihatinannya, tetapi tidak bertindak lebih lanjut. Keluarga Jabri saat ini sedang melobi anggota parlemen AS untuk meminta bantuan, tetapi apakah Washington mau membantu secara konkret masih belum diketahui kepastiannya.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *