Ilustrasi pertentangan di Himalaya. Foto: FPCI UPH.

Perbatasan selalu menjadi daerah yang rawan, terutama ketika tidak ada struktur pemisah yang jelas, yang akhirnya membuat daerah itu menjadi “abu-abu” dan membingungkan siapa yang mengelola yang mana. Situasi ini berlaku bagi Cina, setelah berdansa di Laut Cina Selatan selama berbulan-bulan, sebuah perbatasan baru dibuka pada tanggal 17 Juni lalu di Himalaya, Ladakh. Sebuah wilayah yang dikelola India tetapi sering dikontestasikan oleh Cina. Terbaru, pertikaian, yang hanya melibatkan tongkat dan batu, antara India dan Cina di perbatasan tersebut telah menewaskan 20 tentara India dan sejumlah pasukan Cina yang tak dikenal.

Selain mengklaim kepemilikan atas wilayah yang sama, dua ekonomi besar ini sedang berupaya untuk meningkatkan infrastruktur mereka di pegunungan, sebuah upaya yang dikabarkan sebagai akar dari ketegangan. Upaya India dalam membangun jalan dan landasan udara di sisi Himalaya pasti akan dilihat sebagai ancaman bagi Belt Road Initiative (BRI) China. Di luar ini semua, tetap mengejutkan melihat cepatnya hubungan Tiongkok-India memburuk, mengingat hanya beberapa tahun yang lalu, visi kerja sama dibangun oleh pemimpin dari kedua negara.

Pertikaian ini muncul pertama kali setelah Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan “pasukan India telah secara serius melanggar konsensus.” Perdana Menteri India, Narendra Modi, berada di bawah tekanan untuk bertindak dan akhirnya mengatakan “India menginginkan perdamaian, tetapi ketika diprovokasi, kami mampu memberikan tanggapan yang sesuai.”

Wilayah pertikaian India-Cina di Ladakh. Foto: FPCI UPH.

Kedua Raksasa Asia ini kemudian setuju untuk melemahkan konflik yang terbukti tidak efektif, meskipun dikabarkan konvoi tentara India menuju ke Ladakh masih diberitakan. Dua hari setelah bentrokan, sepuluh tentara India dibebaskan dari tahanan Tiongkok. Hal ini bertentangan dengan informasi sebelumnya dari pejabat India yang menyatakan tidak ada tentara yang hilang dari pihak mereka. Insiden ini pun memicu protes di India dengan memboikot barang elektronik Cina.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *