Tujuh Tahun Sia-sia, Swiss Batalkan Negosiasi Perjanjian Bilateral dengan Uni Eropa

0

Ilustrasi bendera negara Swiss dan Uni Eropa. Foto: Reuters

Dalam langkah diplomasi yang “disayangkan”, Swiss menghentikan negosiasi perjanjian bilateral yang bertujuan memodernisasi kerja sama dengan Uni Eropa pada hari Rabu (26/05) waktu setempat.

Dikutip dari Euronews, negosiasi yang dibatalkan Swiss adalah negosiasi EU-Swiss Institutional Framework Agreement yang bertujuan untuk menjamin akses yang “adil dan seimbang” bagi Swiss ke dalam pasar tunggal Uni Eropa.

Negosiasi perjanjian dimulai pada tahun 2014 dan draf penuh juga telah diselesaikan pada November 2018. Setelah itu, proses negosiasi penyelesaian teks dan penandatanganan sempat berhenti selama dua tahun sebelum kembali dilanjutkan awal 2021 dan berakhir dengan kegagalan setelah Swiss menarik diri dari perjanjian tersebut.

Menurut pernyataan resmi dari Dewan Federal Swiss, terdapat “perbedaan substansial” di antara Swiss dan Uni Eropa mengenai beberapa aspek kunci dalam perjanjian. Perbedaan tersebut membuat perjanjian yang dinegosiasikan “tidak memenuhi kondisi yang dibutuhkan” Swiss untuk menandatangani perjanjian tersebut.

Batu ganjalan dari negosiasi perjanjian Swiss-Uni Eropa adalah aturan Citizens’ Rights Directive mengenai kebebasan perjalanan. Di dalam aturan tersebut, negara-negara Eropa wajib untuk membebaskan izin perjalanan dan menetap bagi warga negara dari negara anggota Schengen Area.

Aturan tersebutlah yang tidak ingin dijalankan oleh Swiss karena negara tersebut tidak nyaman dengan konsep “Kewarganegaraan Uni Eropa”, termasuk memberikan bantuan sosial atau izin tinggal kepada seluruh “Warga Uni Eropa” tanpa adanya filtrasi oleh pemerintah.

Meskipun tidak berhubungan langsung dengan EU-Swiss Institutional Framework Agreement, Swiss diminta untuk ikut mengadopsi aturan Citizens’ Rights Directive di dalam perjanjian bilateral Swiss-Uni Eropa tersebut.

Keberatan atas permintaan tersebutlah yang menyebabkan Swiss membatalkan seluruh negosiasi yang sudah berjalan tujuh tahun tersebut.

Dikutip dari BBC, reaksi terhadap pembatalan negosiasi tersebut cukup beragam.

Dari spektrum kanan, Partai Rakyat Swiss (SVP) menyambut pembatalan tersebut dan menyebutnya sebagai “kemenangan kemerdekaan Swiss.” Serikat buruh juga merasa lega karena perjanjian tersebut dianggap akan memberi dampak buruk terhadap layanan publik dan perlindungan upah. Sebaliknya, Partai Sosialis menyebut pembatalan tersebut sebagai “Rabu Kelabu.”

Sementara itu, Presiden Konfederasi Swiss Guy Parmelin menolak istilah “Rabu Kelabu” tetapi berharap agar hubungan Swiss dengan Uni Eropa akan tetap berlanjut dengan baik.

Pada akhirnya, penolakan tersebut membuat tujuh tahun negosiasi Swiss-Uni Eropa menjadi sia-sia karena satu masalah migrasi saja. Namun, hal tersebut memperlihatkan bagaimana negara-negara di Eropa masih ingin mempertahankan kedaulatannya dan tidak ingin banyak diintervensi oleh Superstate Uni Eropa.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *