War and Peace Tolstoy dan Identitas Nasional Rusia

0

Ilustrasi Leo Tolstoy dan karya-karyanya. Foto: Sergei Prokudin-Gorsky/Leo Tolstoy State Museum

Novel War and Peace (meskipun tidak diklaim Tolstoy sendiri sebagai novel murni) dari Leo Tolstoy dipandang berbagai pengamat sebagai salah satu karya sastra terbaik di dunia. Di tengah ceritanya yang sangat panjang, Tolstoy dianggap mampu menghadirkan berbagai tema mulai dari masalah personal seperti persahabatan dan keluarga hingga masalah “tingkat atas” seperti percaturan politik internasional. Tidak berlebihan jika menyebut War and Peace sebagai mahakarya dalam kesusastraan Rusia.

War and Peace sendiri bercerita tentang kisah beberapa keluarga aristokrat di Rusia Bezukhov, Bolkonsky, Kuragin, dan Rostov, yang masing-masing memiliki berbagai tokoh, namun ada empat tokoh utama yang berperan penting dalam cerita ini: Peter (Pierre) Bezukhov, Andrei Bolkonsky, Natasha Rostova dan Yelena (Helene) Kuragin. Latar cerita War and Peace berlangsung di era Perang Prancis-Rusia, khususnya serbuan Prancis ke Rusia tahun 1812. Kisah ini dimulai dengan perdebatan tentang kemungkinan Prancis akan menyerang Rusia, essuatu yang menimbulkan ketidaknyamanan di aristokrat Rusia yang telah terdidik dalam budaya Prancis peninggalan Catherine the Great. Pierre, yang dari namanya saja sudah memperlihatkan pengaruh Prancis, tidak merasa perang akan terjadi. Pierre lebih memikirkan bagaimana ia akan menjadi bangsawan setelah mewariskan kekayaan almarhum ayahnya. Sementara, sahabat Pierre, Andrei, seorang tentara yang berjiwa patriotis dan menikmati hidup, sangat yakin akan terjadi perang dan siap untuk ditugaskan.

Singkat cerita, Pierre yang kemudian menikah dengan Helene Kuragin ternyata tidak bisa hidup bahagia dan dipenuhi pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang hidup, terutama setelah melihat Prancis memang akan menyerang Rusia. Sementara, Andrei berduka karena istrinya, Lise, meninggal saat melahirkan setelah ia pergi berperang. Kematian istrinya membuat Andrei mulai dekat dan ingin menikah dengan Natasha. Namun, Andrei tidak mendapat restu ayahnya untuk menikahi Natasha karena keluarganya benci dengan marga Rostov. Natasha jatuh sakit dan depresi karena ini, belum lagi ia merasa ditipu saudara Helene, yaitu Anatole Kuragin yang ingin menikahinya namun ternyata Anatole menikahi orang lain.

Andrei kemudian tetap ikut berperang untuk Rusia melawan Prancis, sedangkan Pierre hanya menonton saja. Tolstoy juga mengisahkan pribadi Nepoleon dalam kisah ini, yang ingin menguasai Eropa. Andrei sendiri kemudian terluka parah dan secara kebetulan ditemukan oleh Natasha yang memaafkan masa lalunya. Andrei kemudian meninggal, dan istri Pierre, Helene juga meninggal karena overdosis. Setelah perang berakhir dengan kemenangan Rusia, Pierre kemudian menikah lagi dengan Natasha dan dikisahkan “hidup bahagia”. Di akhir cerita ini, Tolstoy menulis epilog yang menyebut bagaimana sejarah tidak hanya bergerak dari sudut pandang pemimpin saja, tetapi juga mereka yang terlibat sekecil apapun di dalamnya hingga mengorbankan nyawa atau hartanya, seperti yang dialami Pierre, Andrei, dan kawan-kawan.

Dalam tulisan opini ini, penulis berargumen bahwa tulisan Tolstoy adalah cerminan dari identitas dan karakter nasional Rusia. Karakter nasional penting untuk dikaji dalam hubungan internasional sebagai salah satu sumber power (Morgenthau dan Thompson, 1985). Ada tiga elemen dalam identitas nasional Rusia yang menurut penulis sangat relevan dengan Rusia modern, yaitu 1) ketakutan akan dunia asing, terutama Barat, yang ingin menghancurkan Rusia, kemudian 2) persepsi tentang Rusia sebagai negara besar dan perlu dalam perdamaian dunia, dan 3) pemaknaan hidup sebagai penderitaan dan Tuhan (yang diimani dalam Gereja Ortodoks Rusia) sebagai jalan keluar.

Pertama, penulis melihat bagaimana ketakutan Rusia akan invasi Prancis sebagai fenomena inheren dalam identitas Rusia. Rusia melihat kerawanan akan perbatasan baratnya meskipun adanya pemikiran tentang Rusia sebagai bagian dunia Barat. Hal ini tercermin dari novel War and Peace sendiri yang menunjukkan adanya dua kubu di Rusia, yaitu 1) yang melihat pengaruh Barat sebagai hal positif dan meyakini Rusia tidak akan diserang, ditunjukkan Pierre dan 2) kaum patroitik yang meyakini Rusia akan selalu berkonfrontasi dengan Barat dan perlu mempertahankan diri, yang ditunjukkan Andrei. Akhirnya, setelah Rusia diserang, Pierre mulai melihat dirinya sebagai patriot Rusia dan Prancis, khususnya Napoleon, sebagai musuh. Hal ini kemudian terjadi bukan hanya dalam era Napoleon, tetapi juga ketika seabad kemudian Uni Soviet membangun pakta nonagresi dengan Nazi Jerman tetapi malah diserang sendiri oleh Nazi Jerman tahun 1941 yang menewaskan 27 juta orang di Uni Soviet.

Begitu pula hingga kini, Rusia tetap khawatir dengan NATO yang semakin dekat dengan wilayah Rusia. Akibatnya, elemen penting dalam kebijakan keamanan Rusia adalah bagaimana wilayah Eropa Timur dijadikan lingkaran pengaruh, atau setidaknya buffer zone sehingga musuh tidak langsung mencapai Rusia, yang terlihat dalam Pakta Warsawa di era Perang Dingin dan invasi terhadap Georgia dan Ukraina hingga saat ini. Bukan hanya dalam bidang militer, ketidakpercayaan akan Barat juga tampak dalam dimensi lainnya, seperti bagaimana Rusia mencurigai dukungan Amerika Serikat bagi demokratisasi Rusia pasca-Perang Dingin yang justru membawa kekacauan, dan bagaimana vaksin Rusia (Sputnik V) tidak diakui oleh WHO, yang menyebabkan rendahnya tingkat vaksinasi di Rusia dan seterusnya berdampak pada tetap tingginya kasus dan kematian COVID-19 di Rusia hingga tulisan ini ditulis. Intinya, Barat selalu dilihat sebagai “si jahat” yang ingin menghancurkan Rusia bagaimanapun caranya.

Kedua, penulis melihat bagaimana Rusia ingin diperlakukan sebagai kekuatan besar karena melihat perannya yang penting dan eksepsional untuk stabilitas regional dan dunia. Di awal novel War and Peace, ada tokoh bangsawan Rusia yang menilai upaya Napoleon memperluas pengaruhnya dan menjadi penguasa tunggal di Eropa tidak akan berhasil dan akan membawa kekacauan bagi Eropa, dan Rusialah yang sebaiknya menjaga Eropa dan menjaga keamanannya. Pemikiran tentang eksepsionalisme Rusia terus hidup dan berpengaruh pada pemikiran strategis Rusia hingga saat ini, seperti bagaimana Uni Soviet ingin membangun sistem keamanan kolektif di Eropa pada era Perang Dingin sebagai alternatif terhadap NATO dan Pakta Warsawa, pandangan Soviet tentang stabilitas di era Perang Dingin, kritik Rusia terhadap hegemoni Amerika Serikat pasca-Perang Dingin yang merugikan posisi Rusia, dan kini bagaimana Rusia ingin membangun tatanan multipolar dunia yang berfokus pada PBB dan Dewan Keamanannya sebagai alternatif terhadap bipolaritas AS-Tiongkok. Rusia melihat tatanan internasional yang tidak melibatkan Rusia di dalamnya, baik di era Napoleon (Prancis) dan pasca-Perang Dingin (Amerika Serikat) tidak akan membawa kestabilan dan mengancam keamanan, terutama  keamanan Rusia.

Ketiga adalah elemen spiritual. Pemikiran tentang spiritualitas, penderitaan, dan filosofi hidup mendominasi banyak karya sastra Rusia, tak terkecuali War and Peace. Tokoh Pierre Bezukhov menggambarkan masalah ini, dari bagaimana ia tidak bahagia dengan pernikahannya dengan Helene Kuragin dan kemudian mengikuti sekte Freemason yang dianggap bertentangan dengan keyakinan Kristen, hingga akhirnya ia menemukan kebahagiaan sejati setelah menikahi Natasha dan menerima Kristus dalam hidupnya. Selain itu, kisah Natasha Rostova yang depresi karena kegagalan pernikahannya dengan Andrei dan ditipu Anatole hingga akhirnya menikahi Pierre dan hidup bahagia juga dilihat sebagai bagaimana “penderitaan akan akhirnya ditaklukkan oleh kasih Tuhan”. 

Hal ini memperlihatkan bagaimana nilai-nilai Kekristenan dan fokus menjaga nilai tradisional Rusia sebagai elemen penting yang berusaha dicapai Rusia untuk menghadapi “penderitaannya”. Hal ini sesuai dengan apa yang terjadi di Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet. Setelah lebih dari tujuh dekade hidup di bawah ateisme yang dipaksakan oleh negara untuk mempromosikan komunisme yang akhirnya runtuh, Gereja Ortodoks mulai berperan kembali dalam Rusia modern. Presiden Putin sendiri berkali-kali menekankan pentingnya nilai-nilai Kekristenan dalam membangun Rusia supaya bisa bertahan menghadapi tantangan-tantangan dnuia yang dipandangnya semakin sekuler dan materialis.

Kesimpulan

Novel War and Peace yang sangat panjang sebaiknya dibaca untuk mengerti bagaimana Rusia bersikap dan pandangannya tentang dunia. Mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill pernah berkata “Rusia adalah teka-teki yang terselubung dalam misteri”. Pemikiran Barat sering dianggap oleh Rusia tidak mampu memahami Rusia dengan baik, sehingga perspektif Rusia sendiri tentang posisinya di dunia akan diperlukan. Penulis melihat peranan novel War and Peace sebagai bagaimana karya sastra dapat berperan dalam menemukan identitas nasional suatu negara dan bagaimana suatu negara mempersepsikan posisinya di dunia. Pengkajian akademik kedepannya dapat melihat bagaimana War and Peace dan karya-karya sastra Rusia lainnya yang juga penting seperti Anna Karenina dan Crime and Punishment bisa menjadi pendukung berdirinya Russian school of international relations sebagai salah satu perspektif non-Barat dalam HI yang penting untuk dipelajari karena posisi Rusia sebagai salah satu dari tiga negara terkuat di dunia bersama AS dan Tiongkok.

Referensi

Gotz, E. (2017). Putin, the State, and War: The Causes of Russia’s Near Abroad Assertion Revisited. International Studies Review, 19,  228–253.

Donaldson, R. & Nakarni, V. (2018). The Foreign Policy of Russia: Changing Systems,    Enduring Interests. Routledge.

Morgenthau,  H.  & Thompson, K. (1985). Politics Among Nations: A Struggle for Power and Peace. Peking University Press.

Riasanovsky, N. & Steinberg M. (2011). A History of Russia. Oxford University Press.

Tolstoy, L. (1992). War and Peace (vol 1-3). Everyman’s Library.

Tsygankov, A. (ed.). (2018). Routledge Handbook of Rusisan Foreign Policy. Routledge.

Jonathan Jordan adalah alumni Hubungan Internasional Universitas Indonesia yang memiliki minat pada kajian politik dan kebijakan luar negeri Rusia. Dapat ditemui di Instragram dengan nama pengguna @yurichernousov

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *