Rencanakan Kenaikan Pajak, Kolombia Diguncang Gelombang Protes

0

Ilustrasi demonstrasi di Bogota, Kolombia. Foto: Luisa Gonzalez/Reuters

Dalam beberapa hari terakhir, Kolombia sedang diguncang protes besar terhadap presiden mereka, Ivan Duque.

Dikutip dari Aljazeera, protes tersebut disebabkan adanya rencana peningkatan pajak bagi pengusaha dan masyarakat umum di Kolombia.

Dilansir dari The Bogota Post, rencana peningkatan pajak tersebut bermula dari upaya Menteri Keuangan Alberto Carrasquilla dalam mengurangi defisit anggaran negara Amerika Latin tersebut akibat sejumlah masalah ekonomi, salah satunya karena adanya pandemi COVID-19.

Apabila dibiarkan, defisit anggaran yang ada akan menurunkan penilaian kredit negara tersebut sehingga investor yang tertarik berbisnis di negara itu akan semakin menurun.

Selain itu, Kolombia juga membutuhkan dana untuk memperbesar program kesejahteraan sosial Ingresio Solidario agar mampu menjangkau 4,7 juta rakyat kelas bawah.

Dengan demikian, pemerintahan sayap kanan Kolombia berdalih bahwa peningkatan pajak tersebut merupakan salah satu bentuk upaya pembiayaan negara dan diperlukan untuk menstabilkan keuangan Kolombia, mempertahankan penilaian kredit negara tersebut, dan membiayai program-program sosial.

Namun, masyarakat kalangan menengah ke bawah tidak setuju terhadap rencana tersebut. Salah satu demonstran menyebut rencana tersebut akan “mencuri uang rakyat kecil dan memberikannya kepada orang kaya.”

Adapun tingkat korupsi yang tinggi di Kolombia juga berpengaruh terhadap ketidakpercayaan masyarakat terhadap penggunaan uang pajak mereka.

Selain itu, terdapat pihak-pihak yang dilepaskan dari kewajiban membayar pajak seperti tentara dan pejabat publik sehingga memunculkan kecemburuan sosial.

Akibatnya, masyarakat berbondong-bondong memulai protes besar sejak Rabu (28/4). Protes tersebut lama-lama berkembang menjadi kericuhan yang menyebabkan enam korban tewas dan ratusan orang terluka.

“Saya meminta agar protes berjalan dengan damai dan aparat keamanan menghargai hak asasi manusia,” ujar Direktur Eksekutif Human Rights Watch Divisi Amerika Jose Miguel Vivanco, dikutip dari Aljazeera.

Setelah beberapa hari protes dan kericuhan, Presiden Duque menarik rencana peningkatan pajak pada Minggu (02/5) untuk meredam tekanan dan menenangkan masyarakat.

“Saya meminta Kongres untuk menarik rencana pajak yang dibuat oleh Kementerian Keuangan dan segera menyusun aturan keuangan baru hasil konsensus untuk menghindari ketidakpastian finansial,” ujarnya.

Meskipun demikian, Duque, seakan tidak mau menyerah, tetap menyebut bahwa rencana tersebut “penting.”

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *